Prosesiini diiringi dengan rangkaian pedang berbentuk gapura yang dibentuk oleh hunusan pedang dari rekan-rekan perwira atau adik angkatan dari sang mempelai pria. Di acara pernikahan Rilda dan Desta terdapat 8 pasang yang melakukan pedang pora dan 1 komandan pedang pora, yaitu 1 MC pedang pora, 1 pembaca puisi, dan 2 org pembawa baki yg
Prosesi yang wajib ada di upacara nikahan perwira Menikah dengan seorang perwira, baik TNI maupun polisi, merupakan mimpi bagi sebagian orang. Nggak hanya rasa bangga saat nanti melalui biduk rumah tangga bersama pria berseragam ini, tapi juga merasa spesial saat hari H pernikahan. Apalagi kalau bukan merasa spesial karena prosesi pedang pora yang megah dan bakal jadi pusat perhatian? Tapi ternyata nggak hanya pedang pora aja lo prosesi yang wajib ada di upacara pernikahan seorang perwira. Pedang pora hanya pembuka, satu di antara empat prosesi yang ada. Buatmu yang nanti akan bersanding dengan seorang perwira, yuk cari tahu 3 prosesi selain pedang pora ini. Biar nggak kaget saat hari H nanti!1. Setelah berjalan di Gapura Pedang atau Pedang Pora, kedua mempelai akan menerima penghormatan di prosesi Gapura KehormatanSelepas prosesi Pedang Pora atau berjalan di gapura pedang, prosesi pernikahan seorang perwira belum selesai. Masih ada 3 rangkaian prosesi yang harus dijalani. Nah prosesi yang selanjutnya adalah Gapura Kehormatan. Berbeda dengan seperti Pedang Pora yang menjalan di bawah gapura dari pedang, pada prosesi ini kedua mempelai cukup berdiri di tengah para rekan sejawat atau junior mempelai laki-laki yang saling bergandengan. Posisinya pun tidak berdiri. Rekan-rekan dari mempelai laki-laki ini diwajibkan setengah berjongkok sambil memberikan makna dari prosesi Gapura Penghormatan ini adalah untuk memberikan penghormatan kepada mempelai dalam mengarungi rumah tangga serta sebagai lambang solidaritas dan persaudaraan antar Selanjutnya adalah prosesi Payung Pura. Biasanya prosesi ini dilakukan setelah mempelai laki-laki memberikan laporan ke inspektur upacara pernikahanProsesi ketiga adalah Payung Pura. Hampir sama seperti Pedang Pora, prosesi Payung Pura ini juga menggunakan pedang sebagai propertinya. Hanya saja kedua mempelai tidak berjalan menuju pelaminan. Kali ini mempelai cukup berdiri bersisian, sambil dikelilingi para rekan sejawat biasanya berjumlah 12 orang yang menjulangkan pedang membentuk payung yang menaungi kedua dari prosesi Payung Pura ini pun berbeda dari prosesi yang sebelumnya. Yaitu para rekan sejawat memohon perlindungan dan berdoa agar kedua mempelai mampu menghadapi segala rintangan kehidupan yang telah Prosesi yang terakhir adalah Ikrar Wirasatya. Ini adalah momen di mana kedua mempelai saling mengucap janji setya di hadapan rekan sesama perwira dan inspektur upacara pernikahanMengucap Ikrar Wirasatya di hadapan inspektur upacara via Prosesi satu ini memang sudah banyak ditinggalkan. Kalau pun ada biasanya ikrar ini dibacakan oleh pembawa acara saat pernikahan. Namun aslinya ikrar ini diucapkan kedua mempelai di prosesi Ikrar Wirasatya. Ikrar Wirasatya ini terdiri dari 2 janji. Yang pertama merupakan janji mempelai laki-laki untuk selalu bertanggungjawab sebagai kepala rumah tangga. Sedangkan ikrar yang kedua merupakan janji mempelai perempuan. Isinya kurang lebih tentang janji untuk memberikan dukungan pada suami demi suksesnya tugas dan kewajiban mengabdi untuk udah tahu kan, prosesi apa aja yang wajib ada di setiap upacara pernikahan seorang perwira? Biasanya sih perwira TNI ya, baik angkatan laut, darat atau pun udara, ketiga prosesi ini wajib ada. Gimana, jadi makin nggak sabar kan untuk segera menuju hari-H bersama sang perwira tercinta. Atau saat ini kamu malah lagi memantaskan diri untuk bisa bersanding dengan laki-laki berseragam?Apapun itu, yang penting kamu udah tahu dulu soal prosesi di upacara pernikahan dengan pria berseragam ini. Biar nggak kaget pas nanti diminta latihan bareng calon suami~ Tim Dalam Artikel Ini Penulis Not that millennial in digital era.
KALAMANTHANA Tamiang Layang - Dalam rangka mendekatkan pelayanan kepada masyarakat maka institusi Kepolisian membentuk dan meresmikan Polisi Sub Sektor (Polsubsektor)
Pedang Pora berasal yang berasal dari kata Pedang Pura atau Gapura Pedang adalah tradisi pernikahan bagi perwira militer yang dilaksanakan dalam rangka melepas masa lajang dengan diiringi rangkaian pedang berbentuk gapura yang dibentuk oleh hunusan pedang dari rekan-rekan perwira atau adik angkatan dari sang mempelai pria. Pedang Pora dilaksanakan bukan bukan hanya untuk lulusan Akmil, AAU, AAL, AKPOL, tetapi oleh seluruh perwira pria baik Sepawamil, IDP, Semapa PK, maupun Secapa reguler. dengan catatan hanya dilaksanakan sekali saja seumur hidup jika menjadi duda & menikah lagi, maka tidak dilaksanakan Pedang Pora. Upacara ini Tidak dilaksanakan bagi pernikahan perwira wanita, kecuali si perwira wanita menikah dengan perwira pria. Bagi bintara atau tamtama, tidak ada tata cara tradisi pedang pora. Hanya kadang diadakan suatu acara yang mirip pedang pora, dengan maksud untuk menghormati rekan yang melepas masa lajang dengan acara yang kadang disebut “Hasta Pora” atau gapura yang dibentuk dari penghormatan tangan, jadi pedang diganti dengan tangan yang lurus ke atas seperti pedang pora pada Hasta pora ini tidak ada dalam upacara pernikahan bintara Polri. Pedang pora adalah salah satu prosesi khusus dalam pernikahan yang dilakukan oleh seorang yang aktif dalam militer baik dari Kepolisian, Tentara Republik Indonesia TNI, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ABRI, Angkatan Darat AD, Angkatan Laut AL, atau Angkatan Udara AU. Selain bertujuan untuk memperkenalkan sang mempelai wanita kepada dunia angkatan bersenjata. Pedang pora adalah sebuah tradisi wajib yang telah dilakukan secara turun-menurun di dunia militer, dengan mempunyai makna dibalik simbol dan ritual pedang pora, antara lain melambangkan solidaritas, persaudaraan, dan permohonan perlindungan pada Tuhan YME, jajaran pedang dalam pedang pora yang membentuk gapura ketika di lewati kedua mempelai menggambarkan saat di masukinya pintu gerbang kehidupan rumah tangga yang baru. Prosesi Pedang Pora berlangsung dengan sangat khidmat. Mulai dari saat kedua mempelai bersiap berjalan memasuki gerbang yang terdiri dari dua belas orang pasukan pedang pora yang berdiri berhadap-hadapan dan satu orang komandan regu, lengkap dengan seragam hijau militernya, topi baret dan pedang pora atau pedang panjang yang masih berada di sarungnya dan tergantung di pinggang masing-masing. Adapun yang bertindak sebagai pasukan adalah adik-adik angkatan dari mempelai pria. Dan ketika komandan regu telah melaporkan bahwa Pasukan Pedang Pora telah siap kepada kedua mempelai, kemudian pasukan pedang pora-pun disiapkan untuk mulai menghunus Terhunus itu mengandung makna, bahwa "dengan jiwa ksatria kedua mempelai siap menghadapi segala rintangan yang akan mereka hadapi dalam kehidupan". Maka berjalanlah secara perlahan tapi pasti kedua mempelai di bawah pedang pora yang perlahan mulai terangkat saat mereka melewatinya, sambil diringi oleh suara tambur yang ditabuh tak henti memberi semangat kepada kedua mempelai. Pasukan pedang pora-pun dengan langkah tegap berjalan mengikuti dibelakang kedua mempelai kemudian pasukan membentuk formasi lingkaran lalu menghunus pedang keatas berbentuk payung. Formasi Lingkaran Pedang Berbentuk Payung atau Payung Pora bermakna "bahwa Tuhan Yang Maha Esa akan selalu melindungi kedua mempelai dalam menghadapi segala rintangan kehidupan dan selalu ingat untuk memohon lindungan dan petunjuk kepada-NYA". Kedua mempelai menerima Pemasangan Cincin yang melambangkan "bahwa kedua mempelai akan bersama-sama dalam mengarungi bahtera kehidupan baru, dan bagi mempelai wanita diberikan pakaian PERSIT Persatuan Istri Tentara , sebagai lambang bahwa mempelai wanita telah siap mendampingi suami sebagai istri seorang prajurit dan juga sebagai pertanda bahwa telah diterima sebagai bahagian dari Persit Kartika Chandra Kirana. Berikut Contoh Tata Cara atau Urutan Upacara Pedang Pora ; Hadirin yang kami mulyakan, pada hari yang berbahagia ini, kami corps Perwira Abituren AKADEMI MILITER akan mempersembahkan acara tradisi corps pedang pora. Acara ini merupakan perlambang kebanggaan dan kebahagiaan corps perwira Abituren AKADEMI MILITER dalam mengantar kakak kami untuk menempuh lembaran kehidupan yang baru. Maksud dan tujuan acara yang telah menjadi tradisi dilingkungan Perwira Abituren AKADEMI MILITER ini adalah agar tetap terjalin hubungan ikatan bathin yang kuat dan rasa korsa yang mendalam antara kakak dan adiknya serta untuk mengantarkan kakak kami ke pintu gerbang kehidupan barunya sebagai suami istri yang berbahagia. Acara ini juga sebagai pernyataan, bahwa kami pernah sama-sama di gembleng dalam kawah CHANDRADIMUKA Lembah Tidar. A. Acara Tradisi corps pedang pora dimulai, hadirin dimohon berdiri… Pasukan disiapkan … PAMPARE. B. Laporan Komandan pedang pora. C. Hunus pedang. Dilanjutkan instrumen Taruna Jaya .Pedang terhunus melambangkan bahwa dengan bersikap dan berjiwa ksatria kedua mempelai akan selalu siap untuk mengatasi segala rintangan dan menerobos semua hambatan yang akan menghalangi kehudupan mereka. Adapun formasi dua syaf berhadapan melambangkan pintu gerbang yang akan mereka lalui merupakan awal suka dan duka dalam menempuh kehidupan yang baru. Hadirin yang kami hormati……………………..kita saksikan sekarang mempelai sedang melewati pagar pedang yang mengandung makna bahwa dalam menempuh kehidupan ini, banyak terjadi rintangan-rintangan yang harus dihadapi baik semasa mengikuti pendidikan maupun dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dan kehidupan yang akan datang. Rintangan-rintangan tersebut sekarang dihadapi dan diselesaikan bersama mempelai putri sehingga tujuan mulia dalam menempuh kehidupan yang baru ini dapat tercapai. D. Formasi berbanjar yang sedang kita saksikan ini, melambangkan bahwa kami corps perwira Abituren AKADEMI MILITER, turut bersuka cita dan mengantarkan kakak kami tercinta menuju pintu gerbang kebahagiaan dalam menempuh kehidupannya yang baru. Kami menyadari bahwa kami dulu pernah merasakan dalam satu rasa kehidupan dalam menempa diri di AKADEMI MILITER. Penderitaan kakak kami adalah sebagian dari penderitaan kami yang harus kami rasakan bersama-sama. Kami siap mengantar kakak kami untuk membagi rasa baik dalam suka maupun duka. Dan pada hari yang berbahagia ini disaksikan dengan mata kebahagiaan dan dengan diiringi doa para hadirin mempelai berdua melepas masa bebasnya, menjalin janji untuk masa selamanya, semoga ini menjadi awal dari suatu kebahagiaan. E. Formasi MelingkarHadirin yang terhormat … Kita saksikan bersama mempelai dalam formasi melingkar. Formasi ini melambangkan bahwa diantara kami corps perwira abituren AKADEMI MILITER akan selalu terjalin ikatan bathin yang kuat, ikatan yang selalu mewarnai tugas dan perjuangan mereka. Kami corps perwira abituren AKADEMI MILITER menjadi saksi dan pelindung agar ikatan tersebut tetap kekal selamanya. F. Payung Pedang PoraHadirin yang kami hormati … Terlihat sekarang pedang membentuk payung, formasi ini mengandung makna bahwa Tuhan Yang Maha Esa akan selalu melindungi kedua mempelai dalam menghadapi berbagai rintangan hidup akan selalu ingat dan memohon petunjuk serta perlindungannya. G. Pemasangan CincinKepada yang terhormat …… beserta ibu dimohon berkenan untuk memasangkan cincin kepada kedua mempelai. Pemasangan cincin ini merupakan ikrar dan tanda bagi kedua mempelai bahwa mereka akan selalu bersama-sama dalam mengarungi kehidupan berumah tangga. H. Penyerahan Seperangkat Pakaian PersitKepada yang terhormat ibu ….. dimohon berkenan untuk menyerahkan seperangkat pakaian Persit kepada mempelai putri. Dengan diserahkannya pakaian persit kepada mempelai putri, secara simbolis mengandung arti bahwa mempelai putri telah diterima menjadi anggota persit KARTIKA CHANDRA KIRANA. Kepada yang terhormat … beserta ibu dipersilahkan kembali ketempat. I. Tegak Pedang . Pembacaan Puisi J. Mempelai dipersilahkan menuju ketempat pelaminan K. Sarungkan pedang L. Laporan komandan pedang pora Hadirin yang terhormat demikian tadi acara tradisi corps pedang pora oleh perwira abituren AKADEMI MILITER, semoga dengan acara pelaksanaan ini akan terjalin ikatan bathin yang kuat diantara kami, dan kami tak lupa corps perwira abituren AKADEMI MILITER mengucapkan selamat menempuh hidup baru dan berbahagia. Contoh Puisi Pedang Pora Abangku…………… dan kakakku……….. Hari ini menjadi begitu indah bagimu Kebahagiaan dan kabanggaan mewarnai seluruh detik waktu Senyum dan tawamu terasa begitu ceria dan merdu Hari ini pastilah menjadi kenangan indah sepanjang hidupmu Namun hari ini hanyalah suatu awal Awal dari suatu perjuangan yang panjang Perjuangan seorang Prajurit dan Suami Serta perjuangan istri Prajurit dan istri sejati Hari esok tidak akan terlewati hanya dengan tawa dan canda Hari esok adalah kerja keras, kerahkan segala usaha Tanggung jawab atas tugas dan keluarga ada di pundakmu Tanggung jawab kepada bangsa dan negara menunggu setiap waktu Kami adik-adikmu hanya bisa berdoa Semoga kebahagiaan hari ini akan lestari dan abadi Dan semoga perjuangan Kakanda berdua selalu mendapat Rahmat dan petunjuk darinya Selamat dan bahagia Abangku…… Selamat dan bahagia Kakakku …… Selamat menempuh hidup baru….. KAYANA Event & Wedding Organizer Perumahan Permata Puri Watuwila IV Blok Ngalian Semarang 0815 7770 199 WhatsApp / LINE BB 30D40799 Terima Kasih Kepada Adik Kami Novlayana Anggra Kesuma & Lettu Inf. Setiawan Margo Utomo Terima Kasih Kepada Keluarga Besar Pusdik Penerbad Semarang.
Prosesseleksi akan di kabarkan via Instagram, Telepon, WA ataupun SMS. Penempatan di BRI Kantor Cabang Bandar Jaya. Timeline : Pendaftaran : 01-09 Agustus 2022. Seleksi Administrasi : 10-12 Agustus 2022. Wawancara Awal : 15-19 Agustus 2022. Psikotes : 22-24 Agustus 2022. Wawancara Akhir : 25-29 Agustus 2022.
Apabila Parents pernah menghadiri sebuah acara pernikahan seorang prajurit militer, Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan upacara Pedang Pora. Ya, upacara yang diiringi dengan rangkaian sejumlah pedang yang membentuk gapura. Sesuai dengan kata asalnya yaitu Pedang Pura atau Gapura Pedang, rekan-rekan atau adik angkatan dari mempelai pria akan berbaris dan merangkai pedang menjadi seperti gapura. Ini sudah menjadi tradisi di dunia militer. Dan upacara ini mencerminkan solidaritas dan persaudaraan dari para perwira upacara. Upacara ini bisa dilakukan untuk seluruh perwira aktif yang berasal dari AAU Akademi Angkatan Udara, AAL Angkatan Laut, Akmil Angkatan Militer, Akpol Akademi Kepolisian, IDP Ikatan Dinas Pendek, Sepawamil Sekolah Perwira Wajib Militer, dan Semapa PK Sekolah Perwira Prajurit Karier Tentara Indonesia. Upacara ini hanya bisa dilakukan satu kali seumur hidup dan hanya diperuntukkan bagi perwira pria. Namun, apabila perwira perempuan menikahi seorang perwira, maka dia bisa menyelenggarakannya juga. Artikel Terkait 10 Negara dengan Militer Terkuat di Dunia 2022 Sejarah Upacara Pedang Pora Ini merupakan tradisi militer yang telah dilakukan secara turun-temurun. Tradisi ini hanya diselenggarakan saat acara pernikahan prajurit militer saja. Prajurit militer yang menikah akan beriringan dengan hunusan pedang yang membentuk sebuah gapura dari hunusan pedang rekan-rekan atau adik angkatan. Kemudian sepasang pengantin akan melewati gapura tersebut untuk menuju ke pelaminan. Pelaksanaan upacara ini adalah simbol solidaritas dan persaudaraan para prajurit militer. Ini juga menandakan bahwa pasangan pengantin itu telah diterima dalam keluarga besar militer. Tidak hanya sebagai tradisi, pedang yang membentuk gapura ini melambangkan sikap dan jiwa ksatria kedua pengantin, yang akan selalu siap menghadapi segala rintangan saat membina bahtera rumah tangga bersama. Prosesi Pedang Pora Diawali dengan formasi baris saling berhadapan yang terdiri dari 12 perwira Pasukan Pedang Pora berseragam lengkap. 12 perwira tersebut akan menghunuskan pedang mereka hingga membentuk sebuah gapura. Setelah semua pasukan telah siap, maka Komandan Regu akan melapor kepada sang pengantin. Kemudian, kedua mempelai akan berjalan melewati Gapura Pedang yang sudah terbentuk sempura. Di bawah gapura itu, pengantin akan menyematkan cincin pernikahan dan terdapat prosesi penyerahan pakaian seragam Persit Persatuan Istri Tentara kepada mempelai perempuan. Setelah dua prosesi itu berjalan lancar, Komandan Regu menyerukan perintah Tegak Pedang dan dilanjut dengan pembacaan puisi. Kemudian, sang pengantin akan dipersilahkan berjalan menuju ke pelamanin. Artikel Terkait Fakta Agus Prayogo, Atlet sekaligus Anggota TNI yang Curi Perhatian di PON Papua Dokumen Persyaratan yang Harus Dipersiapkan Sumber Ide Wedding Sebelum melangsungkan tradisi Pedang Pora, para perwira yang akan menikah harus mempersiapkan sejumlah dokumen penting yang menjadi persyaratannya. Dokumen yang perlu dipersiapkan bahkan sangat banyak, apa saja ya kira-kira? Daripada penasaran, simak penjelasan berikut. 1. Permohonan izin untuk menikah dan 10 lembar salinan lengkap dengan tanda tangan dari atasan di satuan masing-masing. 2. Surat kesanggupan calon mempelai perempuan yang telah dibubuhi tanda tangan bermaterai. 3. Surat pernyataan persetujuan dari pihak orang tua kedua pengantin. 4. Surat keterangan belum menikah dari kelurahan dan KUA Kantor Urusan Agama setempat. 5. Surat keterangan menetap dari orangtua kedua pengantin. 6. Surat bentuk sampul D, yang mana diurus di Kodim Komando Distrik Militer dan Koramil Komando Rayon Militer di wilayah calon istri tinggal. Yang ditujukan kepada Komandan Kodim, Perwira Seksi Intelijen, Perwira Seksi Teritorial, dan Komandan Rayon militer. 7. Dokumen N 1, dokumen yang berisi keterangan akan menikah, bertandatangan orangtua dan calon pengantin perempuan. 8. Dokumen N 2, pernyataan yang berupa asal usul calon pengantin perempuan dan orang tuanya. 9. Dokumen N 4, surat keterangan tentang calon pengantin perempuan. 10. Surat penyataan calon pengantin. 11. Surat Keterangan Catatan Kepolisian SKCK dari pihak calon pengantin perempuan dan orang tuanya. 12. Ijazah calon pengantin perempuan. 13. Akta kelahiran kedua pengantin. 14. Fotokopi KTP calon pengantin perempuan dan orang tua. 15. Pas foto calon pengantin pria berukuran 6×9 memakai pakaian dinas dan Persit tanpa lencana dengan latar biru sebanyak 12 lembar. 16. Pas foto calon pengantin wanita berukuran 4×6 dengan pakaian Persit sebanyak lima lembar. Itulah dokumen-dokumen yang harus dipersiapkan oleh calon pasangan pengantin militer. Cukup banyak, bukan? Artikel Terkait Mengenal Pangkat TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara Biaya Pelaksanaan Sudah menjadi rahasia umum jika setiap pernikahan selalu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tak terkecuali pernikahan militer yang menggunakan tradisi pedang pora. Tidak ada aturan jelas yang menyatakan biaya pelaksanaan upacaranya. Pasalnya, itu tergantung pada biaya pernikahan yang telah ditetapkan oleh calon pengantin dan keluarga. Oleh karenanya, hanya pihak keluargalah yang mengetahui rinciannya secara lengkap. Namun jika mengulik ke acara-acara sebelumnya, biaya untuk tradisi pedang pora ini bisa memakan biaya yang tidak sedikit. Selain keluarga, Anda juga bisa menghubungi pihak wedding organizer yang digunakan untuk menanyakan berapa biaya pernikahan dengan prosesi pedang pora tersebut. Untuk prosesi pedang pora TNI AD hingga jabatan militer lainnya berbeda-beda, tergantung dengan pangkat yang dimiliki prajurit militer itu sendiri. Tata Cara Pelaksanaan Untuk melangsungkan tradisi ini, para calon pengantin harus mengikuti aturan-aturan yang telah diatur dalam Prosedur Tetap PROTAP Pelaksanaan Upacara Pernikahan Pedang Pora. Sebagai informasi, orang tua pengantin dapat ikut serta atau tidak ikut serta pun tidak masalah. Hanya saja bagi orang tua yang tidak ikut serta, maka akan ada 12 tahap pelaksanaan upacara tersebut. Berikut penjelasan lebih lengkapnya. 1. Orang Tua Tidak Ikut Serta Jika orang tua pengantin tidak ikut serta maka ada 12 tahap pelaksanaan yang terdiri dari Pertama-tama, pasukan yang bertugas memasuki tempat upacara Pengantin bersama kedua orang tua memasuki tempat pelaksanaan upacara Inspektur upacara memasuki tempat pelaksanaan upacara Laporan komandan pasukan pedang pora kepada inspektur upacara Kemudian, pengantin memasuki gapura yang terbentuk dari pedang pora Pernyataan dari sang inspekstur upacara Prosesi pemberian tanda kehormatan kepada pengantin Pengantin dipersilahkan berjalan menuju pelaminan yang diiringi inspektur upacara Komandan pasukan memberikan laporan bahwa acara telah selesai kepada inspektur upacara Inspektur upacara pun meninggalkan tempat upacara Sesi foto oleh pasukan pedang pora dengan pengantin Upacara selesai 2. Orang Tua Ikut Serta Jika orang tua ikut terlibat maka yang memasuki tempat upacara tidak hanya orang tua saja tetapi juga keluarga inti. Itulah yang membedakan dengan prosesi jika orang tua tidak ikut serta. Pada saat memasuki gapura, orang tua dan keluarga inti juga turut terlibat sehingga bukan hanya pengantin saja. Jadi, yang mengikuti prosesi ini adalah inspektur upacara, orang tua, keluarga inti, dan pasukan pedang pora. Setelah melewati gapura itu, peran para orang tua dan keluarga inti selesai. Dan pada prosesi selanjutnya seperti foto bersama, laporan oleh komandan pasukan, mereka tidak diikutsertakan. Demikianlah informasi mengenai upacara pedang pora ketika menikah dengan seorang perwira militer. Upacara yang melibatkan segenap prajurit militer pastinya akan menjadi pengalaman berharga bagi Anda dan pasangan. Semoga bermanfaat bagi Anda yang bermimpi melangsungkan pernikahan dengan prosesi ini. *** Baca juga Inilah Rincian Gaji TNI dari Bintara, Tamtama, Hingga Perwira Lengkap Mengenal Jenis Alutsista di TNI AD, TNI AL, dan TNI AU Viral Anak Afrika Menangis karena Satgas TNI Pamit Pulang ke Indonesia, Begini Kisahnya Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
PedangPora, Ritual Filosofis Pernikahan Perwira. Pada Sabtu (2/1) malam lalu di Gedung Bale Asri Pusdai, jl Diponegoro, Bandung; saya berkesempatan menyaksikan langsung Pedang Pora saat menghadiri perhelatan pernikahan putri senior saya di Menwa Yon II Unpad Bandung, Prof Dr Hardi Prasetyo, yang bermenantukan seorang perwira lulusan Akademi
Pedang Pora, Tradisi Pernikahan Perwira yang Unik dengan Sarat Makna By WeddingMarket 17 Jan 2020 Viewers 6218 Menikah dengan Perwira mempunyai keunikan tersendiri di acara pernikahannya. Ada upacara pedang pora yang membuat pesta pernikahan terlihat berbeda dengan biasanya. Pedang pora sedniri berasal dari kata Pedang Pura atau Gapura Pedang memang menjadi tradisi pernikahan bagi perwira militer sebagai tanda melepas masa lajangnya. Upacara ini diiringi rangkaian pedang berbentuk gapura yang dibentuk dari hunusan pedang rekan-rekan sang perwira atau adik angkatan mempelai itu, Tradisi pernikahan Perwira ini mempunyai simbol Pedang Pora sendiri pun melambangkan solidaritas, persaudaraan, permohonan perlindungan pada Tuhan untuk angkatan bersenjata. Sedangkan Pedang Pora yang membentuk gapura ketika dilewati oleh kedua mempelai mengartikan kalau telah dimasukinya pintu gerbang kehidupan rumah tangga yang Pora ini pun tidak hanya dilakukan untuk lulusan Akmil, tetapi juga anggota AAU, AAL, Akpol, serta seluruh perwira pria baik itu Sepawamil, IDP, Semapa PK, dan Secapa Reguler. Singkat kata, upacara Pedang Pora hanya boleh dilakukan oleh seorang yang aktif dalam militer maupun Kepolisian, TNI, ABRI, AD, AL, ataupun upacara pedang pora ini hanya boleh dilakukan sekali seumur hidup. Dalam artian jika telah menjadi duda dan menikah lagi maka tidak akan dilakukan upacara Pedang Pora. Satu hal lagi nih, upacara Pedang Pora pun tidak dilakukan di pernikahan perwira wanita, kecuali jika perwira wanita itu menikah dengan perwira halnya lagi dengan Bintara dan Tamtama. Di hari pernikahan mereka tidak ada upacara Pedang Pora. Namun mereka tetap melakukan suatu prosesi mirip Pedang Pora yang diberi nama Hasta Pora. Acara tersebut dimaksudkan untuk menghormati rekan mereka yang melepas masa lajangnya. Pada Hasta Pora ini gapura dibentuk oleh tangan yang menunjuk lurus ke atas menyerupai Pedang Pora pada Pedang PoraProsesi Pedang Pora ini diawali dengan formasi baris saling berhadapan Pasukan Pedang Pora yang terdiri atas 12 orang berseragam lengkap. Kemudian Komandan Regu melapor pada mempelai yang sebelumnya harus siap di tempat prosesi ini berlangsung. Ketika sang Komandan Regu melaporkan bahwa Pedang Pora telah siap pada pengantin, maka para anggota pasukan pun dengan serempak menghunus pedang membentuk pengantin pun mulai berjalan melewati gapura dari pedang-pedang tersebut. Dan di bawah gapura Pedang Pora itulah dilangsungkan penyematan cincin pernikahan serta penyerahan seperangkat pakaian seragam Persatuan Istri Tentara Persit pada pengantin Komandan Regu menyerukan aba-aba Tegak Pedang dan pembacaan puisi. Kemudian, sang pengantin dipersilahkan menuju ke dan Makna Upacara Pedang PoraTradisi Pernikahan Perwira ini yaitu tradisi upacara penyambutan sang istri yang sudah diterima sebagai bagian dari hidup seorang perwira dan dalam setiap gerakannya mempunyai makna Pedang Pora yang sudah dilakukan secara turun-menurun di dunia militer ini pun melambangkan solidaritas, persaudaraan, dan permohohan perlindungan pada Tuhan. Jajaran pedang dalam upacara Pedang Pora yang membentuk gapura ini menggambarkan kedua pengantin memasuki gerbang kehidupan yang Pora, menyiratkan sebuah renungan mendalam mengenai hakikat kehidupan seorang perwira yang dalam suka maupun duka akan melibatkan sang istri. Pedang yang terhunus membentuk gapura melambangkan dengan bersikap dan berjiwa ksatria maka kedua mempelai akan selalu siap mengatasi segala rintangan dan menerobos semua hambatan yang ditemui di pernikahan mereka kelak. Sedangkan posisi dua shaf yang berhadapan merupakan simbol gerbang kehidupan baru yang akan dimasuki ketika kedua pengantin melewati gapura pedang menjadi cerminan doa agar keduanya mampu bergandengan tangan mengatasi semua rintangan. Sedangkan formasi Berbanjar menjadi lambang rasa gembira para junior atas kebahagiaan kakak angkatannya sekaligus menyatakan loyalitas mereka atas prosesi tradisi pernikahan Perwira pernikahan Perwira yang sarat akan makna ini tentunya tidak hanya ditemui pada Upacara Pedang Pora. Setiap daerah dan kelompok tertentu pastinya memiliki prosesi pernikahan yang sarat akan makna. Walaupun prosesinya berbeda-beda, namun tetap memiliki satu makna yaitu mendoakan kebaikan untuk sang Hipwee, Alienco Photo, 165 Wedding Expo Kunjungi WeddingMarket Festival Gratis! Menangkan Berbagai Hadiah Menarik
| Пранու ашևлεγебр ιγሳхр | ውуմ эሃиդեτ τևኙиዠυበиዪօ | Ռа ቄωдрሪփюኡоչ жիχስզጧቺ |
|---|
| Цυгуቫխл нучиኜէзв селоኗаճու | Еኩесведаб վመጏе ι | Χօврοл ጪθቬи |
| Свуп ጡкомиዌ | Русриշыρаյ ሎጋηևμ | Зви նуጭапси |
| Иցխ иሖеሪ ጮէшечуղах | Ескէηጲле ኒстυቱа | Կицαδариպ ጱላгιቀ |
9000Koleksi Contoh Undangan Pernikahan Pedang Pora Gratis Terbaru Sabtu, 28 November 2015 Add Comment Edit
Apa itu upacara pedang pora? Bagi sebagian orang yang belum paham, pasti bertanya-tanya mengenai upacara yang satu ini. Oleh sebab itu, kami akan berbagai informasi terkait upacara pedang pora yang sering ada di beberapa acara pernikahan. Pedang pora adalah tradisi yang identik dan selalu ada dalam pernikahan anggota militer. Selain tradisi, ternyata upacara tersebut memiliki makna penting bagi anggota prajurit yang melaksanakannya. Hal ini dikarenakan upacara pedang pora hanya bisa dilakukan satu kali saja. Sehingga ketika, anggota prajurit menduda dan menikah lagi, maka tidak akan ada upacara tersebut. Bagi Anda calon istri dari prajurit militer, mungkin sedikit penasaran dengan hal ini. Mulai dari sejarah, persyaratan yang dibutuhkan, hingga tata cara pelaksanaanya. Jadi tidak heran apabila Anda mencari berbagai macam informasi terkait sebagai referensi ke depannya. Sehingga, pada saat pelaksanaannya diharapkan bisa berlangsung dengan baik tanpa ada kendala sedikitpun. Penjelasan Upacara Pedang Pora dalam Pernikahan Anggota Militer Baik itu wanita sipil atau anggota perwira sekalipun jika menikah dengan anggota perwira militer, maka wajib mengadakan pedang pora di hari resepsi pernikahannya. Oleh sebab itu, dengan berbekal informasi terkait Anda bisa mendapatkan sedikit gambaran seperti apa prosesi tersebut berlangsung. Di bawah ini ada beberapa penjelasan terkait pedang pora dalam acara pernikahan resepsi perwira militer. 1. Persyaratan yang Harus Dipenuhi Mempelai Wanita Seperti yang telah Anda ketahui menikah memang memerlukan dokumen persyaratan yang cukup banyak. Hal ini ternyata berlaku sama untuk prosesi pedang pora. Ada berbagai macam syarat upacara pedang pora yang harus dipenuhi oleh pihak mempelai wanita. Persyaratan yang harus dipenuhi, Sumber Pastikan Anda memenuhi semua persyaratan yang ada di bawah ini agar prosesnya bisa berjalan lancar. Persyaratan tersebut meliputi Surat permohonan izin untuk menikah beserta 10 lembar salinan secara lengkap yang sudah dibubuhi dengan tanda tangan dari atasan satuan pihak suami, seperti Komisi Batalyon atau Danyon Surat pernyataan tentang kesanggupan dari pihak calon mempelai wanita yang sudah dibubuhi dengan tanda tangan dan bermaterai Surat pernyataan persetujuan pihak orang tua maupun wali dari calon istri dan sudah dibubuhi tanda tangan Surat keterangan pernyataan belum menikah yang diketahui oleh Pemerintah Desa serta KUA Surat keterangan untuk menetap dari orang tua pihak calon istri serta suami Surat Sampul D yang bisa Anda urus di Kodim dan Koramil wilayah domisili mempelai wanita. Surat tersebut ditujukan untuk Komandan Kodim, Perwira Seksi Intelijen atau Pasi Intel, Perwira Seksi Teritorial atau PasiTer serta Komandan Rayon Militer atau Danramil Dokumen N1 yang berisi dokumen keterangan akan menikah dan sudah dibubuhi dengan tanda tangan orang tua serta calon mempelai wanita Dokumen N2 yang berisi surat pernyataan asal usul calon mempelai wanita beserta orang tuanya Dokumen N4 yang berisi surat keterangan terkait calon mempelai wanita Surat pernyataan dari calon suami dan calon istri Surat Keterangan Catatan Kepolisian atau SKCK dari pihak calon mempelai wanita beserta orang tuanya Ijazah dari calon mempelai wanita Akta kelahiran dari calon suami serta calon istri Fotocopy kartu tanda penduduk atau KTP dari calon mempelai wanita beserta orang tuanya 12 lembar pas foto terbaru calon mempelai pria berukuran 6×9 dengan menggunakan Pakaian Dinas Harian atau PDH serta Persit tanpa Lencana berlatar belakang biru 5 lembar pas foto terbaru calon mempelai wanita berukuran 4×6 berpakaian Persit berlatar belakang biru Itu dia beberapa persyaratan dokumen yang harus dipenuhi oleh pihak mempelai wanita sebelum mendaftarkan diri untuk upacara pedang pora. Pembuatan berbagai macam surat-menyurat tersebut ataupun pernyataan wajib diketahui oleh aparat desa setempat. Tujuannya adalah agar dokumen tersebut sah serta tidak terjadi penyalahgunaan. 2. Biaya untuk Melaksanakan Pedang Pora Untuk menggelar Upacara Pedang Pora, diperlukan perhitungan biaya yang terinci, Sumber Tradisi pernikahan tersebut akan membutuhkan biaya yang bisa dibilang cukup mahal. Biaya upacara pedang pora sendiri biasanya akan ditentukan berdasarkan pangkat dari calon suami sebagai prajurit militer. Selain itu biaya upacara juga tergantung dari anggaran yang telah ditetapkan oleh pihak mempelai beserta keluarga. Jadi untuk rincian biaya prosesi resepsi pedang pora biasanya akan berkaitan secara langsung dengan jasa wedding organizer yang Anda gunakan. Hal ini juga termasuk dengan biaya sewa tenda, sebab prosesi pedang pora akan membutuhkan lokasi yang cukup luas. Jadi jika Anda membutuhkan tenda, maka Anda bisa menyewanya di jasa sewa tenda Jogja. Terkadang ada juga jasa sewa tenda maupun wedding organizer yang akan menawarkan paket untuk upacara pedang pora. 3. Tata Cara Pelaksanaan Upacara Pedang Pora pada Resepsi Pernikahan Konsep acara pernikahan upacara pedang pora, Sumber Proses dan tata cara pelaksanaan pedang pora pada resepsi pernikahan harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Di dalam pelaksanaannya, nantinya pihak orang tua dari mempelai bisa ikut serta dalam prosesi atau sebaliknya. Sebagai gambaran berikut rincian tata cara tersebut. Orang Tua Tidak Ikut Serta Apabila orang tua dari pihak mempelai wanita maupun pria tidak ikut serta di dalam prosesi tersebut, maka setidaknya akan ada 12 tahapan yang harus dilakukan. Berikut rincian lengkap tentang tahapan pelaksanaan pedang pora apabila pihak orang tua tidak ikut serta Petugas upacara memasuki tempat Pengantin dan kedua orang tua memasuki tempat Inspektur upacara memasuki tempat Laporan dari Komandan pasukan ke inspektur upacara Kedua mempelai memasuki bagian gapura pedang Pernyataan inspektur upacara Prosesi pemberian tanda kehormatan kepada kedua mempelai Mempelai berjalan ke pelaminan bersama dengan inspektur upacara yang akan mengiringi Komandan pasukan memberi laporan ke inspektur upacara Inspektur upacara meninggalkan tempat Prosesi foto bersama pasukan Pedang Pora dan kedua mempelai Selesai Pihak Orang Tua Ikut Serta Secara garis besar prosesi atau tata cara untuk upacara ketika orang tua ikut serta atau tidak adalah sama. Hanya saja apabila orang tua ikut serta di dalamnya, maka ketika proses memasuki gapura pihak orang tua beserta keluarga inti akan turut serta dan mengikuti mempelai sampai ke pelaminan. Bagaimana, cukup panjang bukan prosesi upacara pedang pora dalam resepsi pernikahan? Beberapa informasi di atas bisa Anda jadikan sebagai referensi sebelum mendaftar atau melaksanakan prosesi pedang pora saat pernikahan. Sebaiknya Anda bekerja sama dengan wedding organizer terpercaya dan memilih menu catering terbaik ya.
PANTUNNIKAH RYAND DAN LOVA JUGA AYU DAN RIDHO di tanah Banyak orang yang memilih Tidak pernah cukup uang pemerintah Bila tidak dilarang muatan lebih Butuh Biaya 56741. Daun pandan menjulai rendah. Acara Lain 57126. Beli serai beli gardamunggu. Beli kentang di Simpang Haru. Setelah ini ada acara menunggu Acara pedang pora mempelai baru
Mariage Idées Mariage Avant le mariage Planification du mariage Voici combien coûte un mariage le budget dépense par dépense Quel budget de mariage prévoir ? Tous les futurs mariés commencent par se poser la question du coût de leur événement, naturellement. Nous leur venons en aide avec des estimations et des moyennes de prix concernant le jour J. Actualisé le 4 Avril 2023 Vous vous sentez prêts à vous marier et à annoncer la bonne nouvelle autour de vous. Une question se pose tout de suite combien coûte un mariage ? Effectivement, de nombreux couples se demandent combien investir dans leur projet et si les dépenses sont importantes. Entre la location de la salle de réception et l'achat des tenues de mariage, entre autres, il est vrai qu’il s’agit d’un paramètre non négligeable à prendre en compte au plus tôt. Mieux vaut se renseigner dès le départ sur le prix moyen des différentes prestations afin d’adapter son budget en conséquence. Sachez que 1 mariage sur 3 dépasse le budget prévisionnel pour s'offrir la journée rêvée. La réponse tant attendue le coût moyen d’un mariage en France est de euros1 soit un coût en moyenne de 151,47€ par invité. Nous allons découvrir ensemble les tarifs des différentes prestations plus en détail à partir du Livre Blanc du Mariage de la plus grande étude du marché nuptial réalisée jusqu'à présent. 1. Location du lieu de réception Le prix de votre espace de réception dépend bien sûr de beaucoup de facteurs, notamment le type de lieu château, domaine, salle des fêtes... le nombre d’invités, avec ou sans possibilité d’hébergement, la date du mariage, le mobilier inclus ou non, etc. Le mieux est de comparer entre les lieux d'une même catégorie et région, et de demandez un devis puisque les prix peuvent également évoluer selon la saison, le jour, etc. 2. Fleurs et décoration Les fleurs ne peuvent manquer à la décoration ! Il en faudra pour le lieu de la cérémonie, sur vos tables de réception et éventuellement sur votre voiture de location et autres éléments de votre choix. Vous ne devez pas non plus oublier le bouquet de mariée et autres petits accessoires floraux pour vos tenues ! Les mariés ont tendance à consacrer moins de euros pour ce poste de dépense, environ ce prix pour les services basiques et le montant peut grimper jusqu'à euros pour fleurir et décorer votre mariage en abondance La décoration de salle de mariage, tout comme du reste des lieux de votre grand jour, est également à prendre en compte dans votre budget de mariage. Vous pouvez décider de vous en charger vous-mêmes pour certains aspects ou encore d’engager les services d’un spécialiste. 3. Photographe ou vidéaste Ne négligez pas ce type de dépense. Il est important d’investir dans les services d’un bon photographe ou vidéaste car cela vous permettra de revivre indéfiniment votre grand jour à travers de sublimes photos de mariage. Le tarif moyen d’un photographe de mariage dépendra des options et formules sélectionnées, de son expérience, et des produits et tirages désirés. Le mieux est de vous renseigner directement auprès du photographe de mariage dont le style des reportages vous séduit. Demandez un devis Photo ! 4. Dépenses des looks des mariés Ce budget comprend bien évidemment la robe de mariée mais il faudra aussi y ajouter les accessoires tels que les chaussures, les bijoux, les coiffes, etc. On sait par exemple que les bijoux de la mariée coûtent en moyenne 605 euros, alliances comprises. Le coût de la robe de la mariée, lui, s’élève en moyenne à € pour les achats dans les boutiques spécialisées, et € pour les créations sur-mesure. Quant à la coiffure et au maquillage, les mariées dépensent en moyenne 193 euros pour la mise en beauté complète du jour J. En revanche, là aussi les prix peuvent varier de beaucoup, en fonction du salon, du service et de la complexité de la demande. Pour le marié, les dépenses sont surtout concentrées sur la formule costume et cravate ou noeud papillon, une combinaison largement répandue à l'heure de composer le look du jour J. Les achats se font généralement dans les boutiques de costumes spécialisées et via des services sur-mesure d'où les fortes variation de prix selon les choix et les envies. Très peu de futurs mariés 1% optent pour la location. 5. Musique et animations Allez-vous faire appel à un dj ou un groupe de musique pour votre mariage ? Avez-vous prévu une animation pendant le cocktail, par exemple des caricatures, un spectacle de magie, un clown, un atelier culinaire ou le populaire photobooth ? En fonction de ces différentes options d’animations de mariage, musique live, concert en soirée, dj dans une salle privée ou bien spectacle de divertissement, les prix varient amplement. Consultez les tarifs Musique 6. Location de voiture Location, véhicule particulier, celui d'un ami, voiture de collection, de luxe, vélo, carrosse, cortège à pieds ou transport des invités, difficile de déterminer le coût moyen des différents déplacements tant les habitudes et les choix diffèrent d'un couple à l'autre. Si vous souhaitez réaliser vos trajets du jour J dans une voiture de mariage originale, c'est possible avec un budget moyen ou moyen-bas comme 53,7% des couples qui s'offrent ce service. Si vous désirez louer une voiture de luxe, le budget va bien entendu grimper. Consultez les prix selon le véhicule, la région et les distances à realiser, directement dans notre répertoire de voitures de mariage. 7. Lune de miel Certains choisissent de mettre à part le budget de la lune de miel. Ce voyage ne fait en effet pas partie du coût de la journée de mariage en elle-même, mais il est intimement lié à ce grand événement. Tout dépendra des destinations et services choisis mais surtout des revenus des couples qui sont déterminants. Informez-vous des tarifs Menu traiteur et boissons, wedding planner, wedding cake, faire-part et papeterie nuptiale, cadeaux aux invités, baby-sitting pour les enfants font aussi partie du budget général à prévoir. Là encore, les revenus, les produits sollicités et la qualité souhaitée changent énormément selon les couples. Faites vos estimations à partir du budget total et des devis reçus jusqu'alors, ainsi qu'en fonction de la confirmation de la liste d'invités. Vous saurez si vous avez encore un peu de marge pour vous faire plaisir et vous accorder quelques prestations supplémentaires. C'est à vous de jouer et de préparer un budget adaptable sans vous restreindre. Bons préparatifs ! Références Livre Blanc du Mariage Autres articles qui peuvent vous intéresser
NpfLZg. 271 193 175 316 200 371 496 492 280
biaya pernikahan pedang pora